Wednesday, February 27, 2008

Independensi dan Orisinalitas Bersuara

carilah ksatria baja hitam yang asli


Bukan kali pertama ini dia duduk dan berlagu dengan gitar di depan kamarku. Bukan kali ini pula aku merasa terganggu dengan suara yang ditimbulkannya. Tak jarang ia melagukan Tompi atau Maliq ‘n the Essentials sepenuh hati dengan tangga nada yang tak rata sehingga membuat tak rela siapapun yang mendengarnya. Tahukah kalian bahwa saat ini pun aku masih bisa mendengarkan suaranya bernyanyi dari dalam kamar mandi.

Ini bagian kritik pribadi dan tanggapan emosional yang negatif
Dia memang seorang penggemar musik jazz, sudah bisa terlihat dari dua penyanyi yang telah saya sebutkan sebelumnya, ditambah dengan Level 42, Dave Koz, ataupun Louis Armstrong. Pada dasarnya dia punya suara yang bagus kalau boleh dikatakan tidak jelek. Pertama kali mendengar suaranya saya terus terang tak kecewa, namun dengan sedikit hal yang mengganjal. Dia selalu menambahkan vibra pada SELURUH bait lagu yang dinyanyikannya. Saya jadi teringat Yana Julio yang juga punya karakteristik menyanyi sejenis. Namun Yana Julio melakukannya dengan baik, dan sang kawanku tidak. Sayangnya...

Dia membuat vibra pada bait lagunya dengan aksen yang dibuat-buat, sehingga selalu membuatku sebagai pendengar yang terpaksa, selanjutnya menggumam dalam hati,”Capeekk, deehh...”

Ini bagian pemahaman sosial dan tanggapan logis yang positif
Setiap sisi buruk pasti memiliki sisi baik, begitu pun dengan fenomena yang terjadi pada kawanku yang satu ini. Jika Priyadi dan Budi Rahardjo meributkan soal kebebasan berpendapat dan menulis dalam blog, maka kawan saya ternyata memiliki kebebasan bersuara yang serupa. Di antara seluruh penghuni kos, hanya dia yang memiliki karakteristik menyanyi seperti itu: dengan vibra di mana-mana.

Sebagai sebuah hak kebebasan bersuara, maka boleh saja ia bernyanyi dan bergitar di sepanjang koridor kos kami, terlebih di dalam kamarnya sendiri, jikalau ia merasa bersenang ataupun bersedih hati. Dengan lagu apapun. Lain kesempatan pernah juga saya bermain gitar dan bernyanyi, dan mendapatkan hak yang sama. Tak ada seorang pun yang menegur bahwa lebih baik aku menyanyi Slank saja daripada berlagu Yovie and the Nuno yang konon berlaku curang dan mengajarkan perselingkuhan itu.

Jadi secara sederhana, kebebasan bersuara telah ditegakkan di dalam kos saya. Semoga hal itu juga terwujud dalam blog ini.

0 komentar:

Design by Dzelque Blogger Templates 2007-2008