Monday, September 24, 2007

Perihal Insya 4JJI, Judas, dan Jesus Christ

Bukan Indonesia namanya kalau tidak familiar dengan yang namanya singkatan dan akronim. Mulai dari yang sederhana dari KD, AADC, PSK, TNI, TKI, JPS, KUD, WIL, PKK, SBY, hingga yang njelimet seperti menko ekuin, pangarmatim, dan ipoleksosbudhankam. Bentukan singkatan dan akronim tersebut begitu kompleksnya hingga terkadang ia berubah wujud sebagai sebuah kata yang memiliki asosiasi terhadap sesuatu.

Jika saya sedang berjalan dengan santai dan seketika ada seseorang yang berpapasan dengan saya melihat dengan pandangan tajam seraya bertanya dalam nada bass yang berat: ”Kamu PKI, ya?” Maka yang terjadi adalah aliran adrenalin dan ritme denyut jantung saya yang meningkat, sementara di dalam kepala sibuk memutar ulang rekaman adegan-adegan dalam film “Pemberontakan G30S/PKI” yang dulu selalu saya nantikan penayangannya setiap tanggal 30 September. Film tersebut berikut buku-buku pelajaran sejarah yang saya baca akhirnya mengidentifikasi singkatan PKI dengan kekejaman, darah, tak bertuhan, dan setan. Ya, PKI adalah setan. Bukan lagi singkatan dari nama sebuah organisasi politik Partai Komunis Indonesia yang pernah berjaya pada pertengahan abad ke-20 sejarah Indonesia.

Mungkin karena saking familiarnya kita dengan singkatan dan akronim, sehingga terkadang kita membuat kepanjangan dari sebuah kata yang sebenarnya bukan singkatan. Waktu kecil, saya dan teman-teman kerap memanjangkan kata DJARUM dengan demi janda aku rela untuk mati, ARDATH adalah aku rela diperkosa asal tidak hamil, dan GBHN adalah kependekan dari gara gara bola hancur negara. Ungkapan-ungkapan yang kerap nuansa seks, mengingat kami adalah sekelompok anak kecil yang kelak akrab dengan jerawat dan masturbasi dalam dua tahun ke depan. Lalu, salah seorang teman kami yang lain nyeletuk
“Kamu tau kepanjangan KANSAS?”
“Nggak... apaan?”
“Kami Anak Negara, Suka Akan Suharto”
“Hahaahaaa...”, kami tertawa lepas, dan teman kamipun melanjutkan
“Klo dibalik jadi SASNAK, ada kepanjangannya juga, loh..”
“Apaan?”, sahut kami bersemangat
“Siapa Anti Suharto Negara Akan Kacau”
“Haahaa...”, kami kembali tertawa.
Pada waktu itu, kami begitu senang jika ada salah satu di antara kami yang memiliki perbendaharaan singkatan yang baru setiap harinya. Termasuk singkatan KANSAS dan SASNAK tersebut. Kami hanya menganggapnya sebagai sesuatu yang lucu.
Namun, saat ini ketika saya mengingatnya kembali, saya merasakan nuansa politis yang kental dari permainan singkatan tersebut. Entah, apakah teman saya terlampau cepat dewasa hingga ia mampu menciptakan kepanjangan singkatan tersebut. Mungkin ia mencuri dengar dari bapaknya yang pengagum dan pendukung Presiden Suharto . Mungkin....

Tukul says”,Kembali ke lap... “

Nah, siang tadi saya menerima e-mail dari sepupu saya di Kalimantan. Dia memang sering mem forward berbagai e-mail unik yang diterimanya dari berbagai rekan dan kustomernya. Biasanya content-nya berupa gambar-gambar lucu, video kecelakaan, atau artikel-artikel tentang introspeksi diri. Namun, kali ini isinya berupa bahasan tentang sesuatu singkatan yang kerap mampir di ponsel saya. Isinya begini:

FYI

Sekedar Sharing..

Wallahualam..

Hati hati mengunakan singkatan pada saat SMS, seperti contoh ini..Kita sering mendapatkan atau menuliskan kata INSYA 4JJI (Insya Alloh), Tahu gak apa TU arti 4JJI ??? Berikut sahabat Ana menulis : Eska Said: tulisan 4JJI / 4jji kpanjangan dari FOR JUDAS, JESUS, ISA AL MASIH. Naudzubilllahimindzalik. Smoga qt bisa lebih hati2 menggunakan singkatan sms. Tolong sebarkan, please.. That's urgent!!!

Regards
Malamnya teman satu kos saya menunjukkan SMS yang persis sama dengan apa yang saya baca tadi siang. Apakah yang sedang terjadi?! Apakah benar ini ada hubungannya dengan isu Kristenisasi??

Secara praktis saya dapat menggambarkannya seperti berikut. Jika saya menerima sebuah SMS dari sahabat saya yang muslim menulis sebagai berikut: “Nanti sore saya akan datang. Insya 4JJI”. Maka saya akan menginterpretasikan karakter yang tertulis terakhir sebagai nama tuhan saya: Allah. Jadi membacanya adalah “Insya Allah” yang dapat diartikan bahwa segenap rencana dan keinginan kita tidak ada yang bisa menentukan dan memastikan kecuali Allah Sang Maha Menentukan.

Di sini saya melihat penggunaan karakter 4JJI atau 4jji adalah serupa dengan penggunaan emoticon :-) dan ;-P. Seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan emoticon berfungsi sebagai pengganti gambar yang tidak dapat kita buat pada ponsel generasi 2G. Dikarenakan keterbatasan kemampuan editor teks SMS, maka kita akan mengetikkan :-) pada pesan sehingga si penerima akan melihat bahwa kita sedang tersenyum kepadanya, alih-alih membacanya sebagai titik koma, minus, dan kurung tutup.

Karena ponsel teman saya yang muslim tidak mendukung huruf hijaiyah [sama seperti ponsel saya] maka ketika dia mengetikkan karakter 4JJI, maka saya sebagai penerima pesan akan langsung melihat karakter tersebut sebagai bentuk bacaan Allah. Bukan membacanya dengan EMPAT J J I ! Apalagi membacanya sebagai FOR JUDAS JESUS ISA AL MASIH..!

Maka saya menganggap bahwa isi pesan itu adalah mengada-ada alias Hoax. Semacam pemerkosaan bahasa [language abuse] yang bertujuan menyudutkan sesuatu pihak yang memiliki kepentingan tertentu. Wallahualam. Saya tidak tahu jelas darimana rekan Eska Said seperti yang disebutkan dalam e-mail tersebut bisa memberikan kepanjangan dari karakter 4JJI. Sebaliknya, menurut saya bentukan karakter 4JJI tersebut melambangkan kebesaran Allah sendiri yang ternyata nama-Nya pun dapat ditemukan dalam telinga seorang bayi, dahan pohon, di dalam irisan buah terong, dan juga di dalam bentuk abjad latin.

Hal lain yang menurut saya melemahkan pernyataan tersebut adalah ketidaksesuaian bahasa, dalam arti penggunaan bahasa arab dan inggris dalam satu istilah. Secara umum, kaum muslim mengerti bahwa “Insya Allah” [dua-duanya kata arab] berarti “atas kehendak Allah”. Maka, “Insya 4JJI” [satu kata arab, satu kata inggris] dibaca “Insya For Judas Jesus Isa Almasih” yang berarti “atas kehendak untuk Yudas Yesus Isa almasih”. Bahasa apa ini?? Arablish? Seperti orang-orang Singapore yang memakai bahasa Singlish Ya, maybe, laah...

Maka, berhati-hatilah jika anda menerima pesan e-mail atau SMS yang menggunakan tag “FYI” atau “Information” atau “Please forward”. Sesungguhnya kita berada di dunia teknologi informasi dengan kemampuan web 2.0 di mana setiap orang bisa mengemukakan pendapat, alasan, argumen, pembelaan, tuduhan, dan bahkan hujatan yang dalam hitungan detik bisa dibaca oleh sedemikian banyak orang dalam waktu bersamaan. Dan hoax seperti “mouse optik menyebabkan kanker telapak tangan” begitu mudah diciptakan hanya dengan menyebutkan “sebuah penelitian di jerman menyatakan...”. Jerman yang mana? Peneliti yang mana?

Tidak ada polisi data di dunia maya yang menyatakan bahwa informasi ini benar atau salah. Maka, yang menjadi polisi adalah kita, yang kemudian akan menentukan apakah informasi ini layak untuk di forward atau tidak. Sekali lagi, Wallahualam, jika rekan Eska Said ternyata benar dalam hal ini. Tetapi yang jelas, dia sudah sedikit merusak penafsiran saya [dan mungkin beberapa kawan muslim yang menerima pesan serupa] terhadap bentukan karakter 4JJI.

Note:
Pada kali yang lain, teman saya yang punya singkatan KANSAS dan SASNAK tersebut menghampiri kami dan mengemukakan singkatan barunya. Majalah HAI adalah kependekan dari “Hancurkan Agama Islam”. Kali ini saya dan teman-teman tidak tertawa. Agak sedikit ngeri saya membayangkan hal tersebut. Entah siapa subjek yang berniat menghancurkan agama saya tersebut, namun sepanjang saat ini yang saya tahu majalah HAI memang selalu menampilkan potret-potret gadis muda yang menggiurkan. Selalu saja membuat saya ingin bermasturbasi. Baca selengkapnya..

Design by Dzelque Blogger Templates 2007-2008