Minggu pagi seorang penyimpan sampah
Hari ini alhamdulillah bisa bangun pagi, trus melarikan diri keliling kompleks pelacuran Pogung Lor. Mulanya pengen jogging pake rute kos trus ke utara sampai hotel Sewu Padi [ralat: hotel Sewu Mas, terletak di sebelah selatan Ring Road Utara], belok ke barat sampai Monjali berbelok lagi ke selatan hingga Gemawang. Dari Gemawang ke timur melintasi jembatan selokan hingga workshop batik Afif Syakur dan Insya Allah tiba dengan selamat di depan pagar kos pak Dukuh.
Namun, tak disangka dan tak dinyana, si perut mulai berontak tidak lama setelah aku memulai langkah pertama. Weleh, ternyata aku lupa upload isi perut ke toilet sebelum berangkat jogging. Padahal memang waktunya dibuang, apalagi sebelumnya aku dah menghabiskan 2 gelas air putih. Huh..
Alhasil aku harus kembali ke kos walaupun baru berlari 5 menit. Untunglah belum terlalu jauh dari kos sehingga aku tidak terlalu tersiksa dengan perasaan yang tidak menentu ini.
Mau lari lagi abis b***r? Males banget. Badan dah mulai dingin pasti tambah lemes klo diajak lari lagi. Kuputar film "Bobby" di harddisk yang beberapa hari yang lalu sudah ngendon tapi gak sempat ketonton. Di akhir film aku tertidur dengan sukses lalu terbangun pukul 10 pagi.
Mandi. Lapar. Makan. Nyuci baju. Menjemur. Sambil menunggu jemuran kusempatkan bersih-bersih kamar yang Naudzubillah kotornya. [Hyperbola, padahal cuma kotor biasa]. Copotin semua kabel komputer, bawa keluar, dilap dengan penuh perhatian dan kasih sayang. lalu dilanjut dengan menyapu dan mengepel lantai kamar.
Hey, lihat! Ada sarang laba-laba yang menggantung di atas plafonmu! Kuambil sapu dan kuayunkan.. Wuuss.. wuss.. bablas sawange. Dalam waktu sekejap telah berhasil kukumpulkan bergram-gram debu dengan sapuku. Beberapa miligram debu tersebut mampir ke hidungku dan Haatsyiii...
Lalu hujan datang. Weladalah..!! Jemuran! Kasur!
Alhamdulillah semuanya selamat, dan pekerjaan pembersihan berhasil dalam waktu 2 jam. Pfiuhh.. Lega.
Selama pembersihan tadi aku juga membuang beberapa benda yang tidak perlu seperti bukti penarikan ATM, kuitansi, kertas coretan, dan beberapa hal lain yang ternyata aku tidak pernah menyentuhnya lagi semenjak kali pertama aku menyimpannya.
Ternyata selama ini aku menyimpan sampah.
Aku berpikir lagi, apa lagi sampah yang biasa kusimpan?
Pandangan tertuju pada tas CD yang teronggok di bagian atas rak buku. Aku ingat, aku kerap mengoleksi mp3 di dalam harddisk. Ketika kapasitasnya sudah melebihi dari yang aku perlukan, maka kubakar semuanya ke dalam CD. lalu kusimpan ke dalam CD bag. Yang kuingat aku tidak pernah lagi menyentuh CD tersebut apalagi menyetelnya di komputer. Kupikir-pikir ini barang juga bisa termasuk sampah. Tidak berguna sebab tidak terpakai.
Tapi aku sayang untuk membuangnya. Lebih baik tetap kusimpan saja.
Sebab aku bisa berbangga suatu waktu. Ketika ada yang berkata, "Aku lagi nyari albumnya Anggun yang versi Perancis".
Maka dengan bangga aku kan berkata,"Aku punya.."
2 komentar:
Wah kapan tu lari2 pagi?
Aku kok g diajak?
hmm.. kapan-kapan kita harus lari2 pagi berdua... harus. ^_^
Post a Comment