My First Motorola L6
Alhamdulillah, akhirnya malam ini saya bisa on-line juga. Padahal beberapa hari yang lalu, layanan internet saya masih saja impoten sebab perangkat modem handphone yang belum bisa kompromi. Sebuah motorola L6 yang saya dapatkan kurang lebih dua minggu yang lalu hampir saja menjadi barang tak berguna oleh sebab drivernya tak cocok dengan Windows XP saya.
Saya sedikit protes dengan pihak Motorola sebab mereka tidak memberikan driver, software, atau keterangan apapun atas perangkat yang telah saya beli. Memang sejak awal pembelian perangkat ponsel tersebut, tidak tersedia adanya software penunjang di dalam boxnya. Sudah banyak counter ponsel yang saya datangi dan saya tanyakan mengenai Motorola L6.
"Mas di dalam box-nya, ada apa saja?"
Dan jawaban yang saya terima selalu saja sama: Handphone L6, baterai, charger, dan kartu garansi. Beberapa menambahkan: "Saya bonusin MP3, deh"
"Ada CD softwarenya nggak, Mas?"
"Nggak ada. Tapi nyarinya gampang kok, Mas. Ke rental aja, pasti dapat."
Tapi bagaimanapun, lebih mudah berkata daripada berbuat. Saya telah jelajahi rental-rental di kota gudeg ini mulai dari Wahana hingga Istana dengan hasil nihil. Tak satupun yang memiliki driver untuk ponsel Motorola.
Tak kurang akal, saya melarikan diri ke warnet, mencari di dalam rimba dunia maya apakah ada driver untuk si Moto. Tempat pertama yang saya cari adalah situs merek ponsel yang saya beli: www.motorola.com. Tapi sayang, isinya bodong, cuman katalog produk, plus beberapa aplikasi games, minus driver]. Cari punya cari, googLe memberitahukan saya sebuah situs MobileAction yang memiliki driver USB modem untuk berbagai tipe ponsel. Gotcha ! Langsung saja saya download dari situsnya dan langsung saya cobakan pada komputer saya.
Hasilnya, komputer saya dapat mengenali si Motorola L6 sebagai USB modem. Kemudian dengan aplikasi MobTime Cell Phone Manager, saya dapat mengoneksikan si Moto dengan komputer untuk saling bertukar database phonebook, pesan SMS, gambar, dan ringtone. Tetapi masih ada satu masalah yang belum tuntas terselesaikan. Modem USB untuk Motorola tidak dapat melakukan koneksi internet melalui provider XL tempat saya berlangganan. Padahal menurut jaringan, koneksi internet GPRS saya sudah oke dan tidak ada masalah. Terbukti, ketika saya mencobakan kartu saya dengan ponsel Nokia 5300 lewat Nokia PC Suite-nya, saya dapat membuka Yahoo!Mail, Friendster, dan halaman situs apapun yang biasa saya akses lewat warnet. Tetapi ketika saya kembalikan kartu tersebut ke dalam si Moto, koneksi internet selalu gagal. Pesan yang muncul di WIndows adalah "Error 734: PPP Link Protocol was terminated".
Hufh.. Dua hari saya merasa kecewa dengan produk yang telah saya beli. Sebab, kenyataannya saya membeli produk tersebut bukan karena style-nya, kameranya, atau fitur MP3-nya. Saya butuh dia sebagai modem [GPRS class 10]. Artinya, jika ia kemudian ia tidak dapat berfungsi sebagai modem, maka sama saja dia tidak berguna. Saya telah mendatangi salah satu authorized dealer Motorola, dan saya mendapatkan sebuah jawaban yang kurang memuaskan. Masalah saya ditampung untuk kemudian di-forward ke kantor pusat di Jakarta.
Beruntunglah, kemudian saya bertemu dengan Pak Ahmad Daniyal. Dia ternyata juga pengguna Motorola sebagai modem internet. Tentu saja dia memiliki driver untuk modem USB Motorola.
Maka, malam ini legalah hati saya.
Saya bisa surfing internet, tanpa harus ke warnet.
PS: Bagi yang juga membutuhkan file driver motorola, silakan mengunduhnya di sini. Cara menginstall driver cukup mudah. Koneksikan ponsel Motorola anda ke komputer hingga taskbar menampilkan "Found Motorola L6". Seperti biasa, akan terbuka kotak dialog yang meminta kita untuk memilih lokasi driver. Pada tengah instalasi, Windows pasti akan memberi peringatan bahwa driver yang sedang di-install belum melewati proses "digital signing" oleh Windows. Klik saja "Continue Anyway", hingga proses instalasi selesai.
Tadaaa...!!
Insya Allah, handset Motorola anda akan siap digunakan sebagai modem.
Saya sedikit protes dengan pihak Motorola sebab mereka tidak memberikan driver, software, atau keterangan apapun atas perangkat yang telah saya beli. Memang sejak awal pembelian perangkat ponsel tersebut, tidak tersedia adanya software penunjang di dalam boxnya. Sudah banyak counter ponsel yang saya datangi dan saya tanyakan mengenai Motorola L6.
"Mas di dalam box-nya, ada apa saja?"
Dan jawaban yang saya terima selalu saja sama: Handphone L6, baterai, charger, dan kartu garansi. Beberapa menambahkan: "Saya bonusin MP3, deh"
"Ada CD softwarenya nggak, Mas?"
"Nggak ada. Tapi nyarinya gampang kok, Mas. Ke rental aja, pasti dapat."
Tapi bagaimanapun, lebih mudah berkata daripada berbuat. Saya telah jelajahi rental-rental di kota gudeg ini mulai dari Wahana hingga Istana dengan hasil nihil. Tak satupun yang memiliki driver untuk ponsel Motorola.
Tak kurang akal, saya melarikan diri ke warnet, mencari di dalam rimba dunia maya apakah ada driver untuk si Moto. Tempat pertama yang saya cari adalah situs merek ponsel yang saya beli: www.motorola.com. Tapi sayang, isinya bodong, cuman katalog produk, plus beberapa aplikasi games, minus driver]. Cari punya cari, googLe memberitahukan saya sebuah situs MobileAction yang memiliki driver USB modem untuk berbagai tipe ponsel. Gotcha ! Langsung saja saya download dari situsnya dan langsung saya cobakan pada komputer saya.
Hasilnya, komputer saya dapat mengenali si Motorola L6 sebagai USB modem. Kemudian dengan aplikasi MobTime Cell Phone Manager, saya dapat mengoneksikan si Moto dengan komputer untuk saling bertukar database phonebook, pesan SMS, gambar, dan ringtone. Tetapi masih ada satu masalah yang belum tuntas terselesaikan. Modem USB untuk Motorola tidak dapat melakukan koneksi internet melalui provider XL tempat saya berlangganan. Padahal menurut jaringan, koneksi internet GPRS saya sudah oke dan tidak ada masalah. Terbukti, ketika saya mencobakan kartu saya dengan ponsel Nokia 5300 lewat Nokia PC Suite-nya, saya dapat membuka Yahoo!Mail, Friendster, dan halaman situs apapun yang biasa saya akses lewat warnet. Tetapi ketika saya kembalikan kartu tersebut ke dalam si Moto, koneksi internet selalu gagal. Pesan yang muncul di WIndows adalah "Error 734: PPP Link Protocol was terminated".
Hufh.. Dua hari saya merasa kecewa dengan produk yang telah saya beli. Sebab, kenyataannya saya membeli produk tersebut bukan karena style-nya, kameranya, atau fitur MP3-nya. Saya butuh dia sebagai modem [GPRS class 10]. Artinya, jika ia kemudian ia tidak dapat berfungsi sebagai modem, maka sama saja dia tidak berguna. Saya telah mendatangi salah satu authorized dealer Motorola, dan saya mendapatkan sebuah jawaban yang kurang memuaskan. Masalah saya ditampung untuk kemudian di-forward ke kantor pusat di Jakarta.
Beruntunglah, kemudian saya bertemu dengan Pak Ahmad Daniyal. Dia ternyata juga pengguna Motorola sebagai modem internet. Tentu saja dia memiliki driver untuk modem USB Motorola.
Maka, malam ini legalah hati saya.
Saya bisa surfing internet, tanpa harus ke warnet.
PS: Bagi yang juga membutuhkan file driver motorola, silakan mengunduhnya di sini. Cara menginstall driver cukup mudah. Koneksikan ponsel Motorola anda ke komputer hingga taskbar menampilkan "Found Motorola L6". Seperti biasa, akan terbuka kotak dialog yang meminta kita untuk memilih lokasi driver. Pada tengah instalasi, Windows pasti akan memberi peringatan bahwa driver yang sedang di-install belum melewati proses "digital signing" oleh Windows. Klik saja "Continue Anyway", hingga proses instalasi selesai.
Tadaaa...!!
Insya Allah, handset Motorola anda akan siap digunakan sebagai modem.
2 komentar:
bro, kapan u suka mabok nelen gula:D:D:D
Chrisye tewas gara2 diabetes kan?:D:D
mas makasih banget ya,,anda sudah mbantu saya banget saya juga baru aja beli L6 lalu buru2 pengen cari modem internetnya...whuaaaa! makasih dah mas...hahahaha
Post a Comment